Kamis, 16 Juni 2016

Bersyukur Melihat Anak-Anak Tumbuh Berkembang

Ramadhan day 12...

Seperti biasa ummi sibuk dengan pekerjaan domestik rumah tangga, menyapu, membersihkan kamar, menjemur baju dan mencuci piring.

Si Kecil kemudian ikut sibuk membantu ummi menjemur baju, memasukan baju-baju kedalam hanger, sampai ummi selesai. tak lupa membantu ummi mengambilkan piring-piring yang akan ummi taruh ke dalam rak piring, (alesha kirana 2,5y).
Si sulung (4,1y) yang juga tak lupa ikut bantu umminya mencuci piring-piring plastik bekas makanannya sendiri.

Alhamdulillah diberi kesempatan memiliki anak dengan jarak yang cukup dekat dan sama-sama perempuan, sehingga mereka sering kali terlihat seperti sahabat akrab. Sering ummi terharu dengan kerjasama mereka, saling melindungi dan membela saudaranya, bahkan jika ummi memarahi salah satunya, maka yang lainnya ikut membela hihihi....(mudah-mudahan selamanya ya nduk sampai ummi Abi tiada nanti), saling membantu dalam kebaikan.

Meskipun tak jarang mereka juga sering berantem berebutan sesuatu, sampai nangis jejeritan, normal saja bagi saya dan tak pernah saya anggap serius. hanya membantu mengawasi dan melerai jika kemudian pertengkaran mereka sampai ke fisik.

Yang membuat saya paling terharu adalah ketika pernah secara tak sengaja (semoga tak akan pernah terulang kembali) kami ummi dan abinya berantem didepan mereka. Dengan spontan Kinanthi si sulung mendatangi abinya ke kamar dan bilang

           "Abi gak boleh gitu sama ummi"

Sambil membentak dan menangis, mamaksa abinya untuk meminta maaf. sikecil juga ikut Marah dan bilang "Abi nakal"

Berapa terharunya kami.....dibalik pertengkaran saya memetik sebuah hikmah bahwa sesungguhnya anak-anak kamilah pelindung kami, penguat rumah tangga kami dan penyemangat kami.

Rabb terimakasih diberi anak-anak yang shalihah, anak-anak yang luar biasa hebat bagi kami.

Kelak jika kalian dewasa ummi ingin kalian tetap mempertahankan akhlak mulia y nduk. Mendapatkan pasangan yang shaleh, yang penyanyang, yang melindungi kalian dan memperjuangkan kebahagiaan untuk kalian dan bisa membimbing kalian menuju jannahNYa, menggantikan peran Abi dan ummi pasangan dengan Akhlak dan pribadi yang mulia.

aminn

Selasa, 14 Juni 2016

Terimakasih Sudah dititipi Amanah Sehebat Ini

Sesak nafas mendera, laju nafas yang tak pernah sampai, (ngos... ngoss) selalu bagitu, tak kuat rasanya harus menggendong anak-anaku lama. Asam lambung yang sudah cukup lama kuderita ternyata saat kupaksakan Shaum, lumayan "rewel", setiap selesai saur dan buka tak ada makanan yang masuk rasanya, selalu kumuntahkan kembali.


Tangisku sering selepas sholat, bukan meminta kesembuhan penyakit, karena kuyakin penyakit ini timbul akibat ulahku sendiri, yang dulunya lupa bersyukur untuk menjaga kesehatan, ulahku yang dulu lupa untuk menjaga pola makan, dan mengelola masalah serta emosi. Tetapi tangisku dalam doa meminta dikuatkan, disabarkan atas masalah yang sedang kuhadapi. Masalah yang seharusnya mudah sekali diselesaikan oleh orang yang sudah sewajarnya melindungiku dan anak-anaku.


Kurasa bukan,,, bukan tak bisa, tapi tak mau menyelesaikan. dan terlalu lancang rasanya jika aku yang bicara, karena sama sekali bukan wewenangku. cengeng sekali rasanya jika setiap selesai sholat aku hanya meminta dikuatkan, disabarkan?
Mengapa aku tak bisa melupakan saja masalahnya dan belajar menerima kenyataan. sudah, sudah kucoba legowo, tapi semuanya selalu didepan mata menyesakkan Dada, seharusnya Ramadhan ini aku disibukan dengan ibadah-ibadah, dan meminta ampunan, karena akupun tau sesungguhnya belum tentu Ku dipertemukan lagi dengan ramadhan berikutnya. Tapi egoku terlalu tinggi aku menginginkan ketenangan dan kenyamanan dalam rumah, bukan kekacau balauan seperti Sekarang.




Dan taukah siapa yang selalu mengahapus air mataku saat aku menangis?? kinanthiku (4y). Bukan hanya menghapus air mata tapi ikut merasakan yang aku rasakan, setiap tetes air mataku segera dihapusnya melalui tangan mungilnya. bahkan ikut menangis setiap Kali aku manengis. dan sikecilpun ikut mengerubungi diatas sajadah sambil bertanya  "ummi nangis?", kemudian aku memeluk mereka berdua, ahhh nikmat rasanya Rabb, damai....


Ya Robb rasanya tak ada harta yang paling berharga selain ini, harta yang selamanya akan kubawa mati, anak-anak shalihah yang mendoakan kami orang tuanya. terimakasih Robb, sudah diamanahi anak sehebat ini, Maafkan hamba yang seringnya tidak sabar merawat mereka, maafkan jika belum jadi ummi yang baik untuk mereka.


Dan masalahku buatlah aku kuat untuk menghadapinya, atau bahkan melupakannya, rugi sekali memikirkan sesuatu yang bisa menghancurkan hidupku dan anak-anaku, sedangkan aku yakin mereka yang aku pikirkan sama sekali sedetikpun tak pernah memikirkan masa depanku, masa depan anak-anaku. sibukanllah aku untuk beribadah, untuk mendidik amanahku.


"Tak ada satu kedzalimanpun yang tak berbalas di akhirat, dan kebalikannya, tak ada satupun kebaikan meskipun sebesar dzarah yang tak dicatat di akhirat, semua ada perhitungannya, ada balasannya, ada ganjarannya"


Ramadhan day 9....


Kamis, 09 Juni 2016

"Setipis Itu"

Subuh Ramadhan ini, day 5

Empat shaf laki-laki, satu shaf perempuan (lebih tepatnya 5 orang, 3 anak usia SD, saya dan Kinanthi.

Rakaat pertama, "Allohuakbar" kemudian terdengar suara bunyi mulut tak tok tak tok, tiruan suara bunyi kentongan yang dipergakan dengan mulut, sepanjang rakaat pertama, "coba kamu bisa gak?" kata salah satu anak shaf laki-laki. terusss saja sepanjang sholat sampai rakaat kedua, mereka asik ngobrol dan bercerita. Karena suasana subuh memang sepi jadi pembicaraan mereka terdengar jelas ditelinga.

Kemudian saya yang memang sejak awal sudah terganggu dengan mereka, mulai jalan-jalan fikiran dikepala, ini anak siapa si? kenapa gak di bilangin sejak awal sama orang tuanya, supaya tidak ngobrol saat sholat sedang berlangsung, (sedikit gondok) trus aja fikiran jalan-jalan, sepanjang sholat sambil mendengar pembicaraan anak-anak kecil itu, saya berfikir

"ihh anak2 perempuan Sekarang tinggi-tinggi ya, saya yang setua ini berasa liliput padahal kan mereka masih bisa tumbuh terus "

berfikir lagi "ya Allah sholat apa ini, terus apa bedanya saya dengan anak-anak itu, mereka memang ngobrol terus sepanjang sholat, tapi saya juga sama kaya mereka, pikiranku gak khusyuk, meskipun ragaku disini, berniat menghadap Allah tapi fikiranku jalan terus memikirkan hal yang sama sekali gak penting...

duarrrrrrr.......malu...malu....

Astaghfirullohal adzimm, setipiss itu ternyata, begitu mudah menghakimi dan menilai orang lain padahal diri ini sama saja, sama sekali tak jauh lebih baik dari anak kecil yang memang belum masuk usia baligh.

sumber gambar

makhluqbumi.blogspot.co.id

Jumat, 03 Juni 2016

Persiapan Menjelang Bulan Kemuliaan

Puasa adalah menahan makan dan minum dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari. yang dimaksud puasa disini adalah selain menahan makan dan minum, terutama adalah puasa menahan hawa nafsu dan emosi.

Puasa sebagai perisai, pengendali panca Indra dari, emosi, hawa nafsu amarah, dan Ramadan sebagai penekan jiwa.
jadi persiapkan semuanya jauh-jauh hari sebelum puasa.

Menurut Tifatul sembiring  

Goal dari puasa adalah agar manusia menjadi taqwa, untuk menuju keberhasilan taqwa perlu satu environment supaya sukses.

Seluruh tokoh masyarakat dan media hendaknya  sebagai pilar

Untuk menciptakan suasana yang kondusif,  serta mengupayakan sukses pembinaan. Media hendaknya menghindarkan tayangan yang melalaikan dan melenakan. exp iklan makanan, minuman sebaiknya dihindari

Dalam lingkungan

1. Penyedia tempat hiburan mengendalikan diri
2. Aparat keamaan membantu proteksi kemaksiatan

Kenapa masih ada orang berbuat maksiat sementara menurut hadist saat bulan puasa itu  syetan dibelenggu?
* Pada bulan ramadhan Allah menurunkan rahmat, semua orang melewati ramadhan tapi tidak semua orang mendaptkan rahmat, sehingga selalu saja ada godaan
** wujud syetan tidak selalu berwujud jin atau sesuatu yang ghaib tetapi syaitan bisa berwujud manusia.
*** nafsu manusia itu seperti bara sedangkan syaiton itu sifatnya mengipasi (membujuk) jadi meskipun manusia tidak dikipasi syaiton tetapi yang namanya bara meskipun tidak dikipasi akan tetap menyala apinya.



 Tifattul sembiring



hadist:
Jika Ramdhan datang maka banyak sekali dibuka pintu-pintu syurga, dibelenggu syetan karena nafsu kita sudah ditekan dengan puasa.

ﺇِﺫَﺍ ﻛَﺎﻥَ ﺃَﻭَّﻝُ ﻟَﻴْﻠَﺔٍ ﻣِﻦْ ﺷَﻬْﺮِﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ ﺻُﻔِّﺪَﺕِ ﺍﻟﺸَّﻴَﺎﻃِﻴْﻦُ ﻭَﻣَﺮَﺩَﺓُ ﺍﻟْﺠِﻦِّ، ﻭَﻏُﻠِّﻘَﺖْ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏُ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ ﻓَﻠَﻢْ ﻳُﻔْﺘَﺢْ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﺑَﺎﺏٌ . ﻭَﻓُﺘِﺤَﺖْ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏُ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ ﻓَﻠَﻢْ 

ﻳُﻐْﻠَﻖْ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﺑَﺎﺏٌ، ﻭَﻳُﻨَﺎﺩِﻱ ﻣُﻨَﺎﺩٍ : ﻳَﺎ ﺑَﺎﻏِﻲَ ﺍﻟْﺨَﻴْﺮِ ﺃَﻗْﺒِﻞْ، ﻭَﻳَﺎ ﺑَﺎﻏِﻲَ ﺍﻟﺸَّﺮِّ ﺃَﻗْﺼِﺮْ، ﻭَﻟِﻠَّﻪِ ﻋُﺘَﻘَﺎﺀُ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ، ﻭَ ﺫَﻟِﻚَ ﻛُﻞَّ ﻟَﻴْﻠَﺔٍ


Apabila datang awal malam dari bulan Ramadhan, setan-setan dan jin-jin yang sangat jahat dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup tidak ada satu pintupun yang terbuka, sedangkan pintu-pintu surga dibuka tidak ada satu pintupun yang ditutup. Dan seorang penyeru menyerukan: ‘Wahai orang yang menginginkan kebaikan kemarilah. Wahai orang-orang yang menginginkan kejelekan tahanlah.’ Dan Allah memiliki orang-orang yang dibebaskan dari neraka, yang demikian itu terjadi pada setiap malam

(HR. At-Tirmidzi dalam Sunan-nya no. 682 dan Ibnu Majah dalam Sunan-nya no. 1682, dihasankan Asy-Syaikh Albani rahimahullahu dalam Al-Misykat no. 1960)

(Muslim.or.id)

Persiapan menuju ramadhan ala ust Bachtiar Natsir.

Hal-hal yang perlu dipersiapkan:
1. Spiritual
    pertama adalah kita merasa berbahagia dengan nikmat Iman
2. Pelajarilah ilmu tentang puasa, ilmu sebelum amal (hadist) 

ﺍﻟﻌِﻠْﻢُ ﺇِﻣَﺎﻡُ ﺍﻟﻌَﻤَﻞِ ﻭَﺍﻟﻌَﻤَﻞُ ﺗَﺎﺑِﻌُﻪُ 


ilmu adalah pemimpin amal dan amalan itu berada dibelakang setelah adanya ilmu

3. persiapan fisik yaitu sehatkan badan untuk menjalani serangkain  ibadah wajib dan sunah saat bulan ramdhan.
4. Mental

Apa yg dilakukan setelah masuk ramadan?

Objek utama puasa adalah mengendalikan...
1. keinginan
2. emosi 

Marah adalah sesuatu yang normal untuk menjauhkan diri dari mudhorot tapi yang terjadi adalah jika kemarahan tak terkendali maka akan terjadi kebalikannya, mendatangkan mudhorot.
Sebelum ramadhan menjadi bulan puasa adalah bulan Quran dulu. Untuk menjaga keinginan dan emosi harus lebih banyak berinteraksi dengan alquran
Untuk apa dihadirkan ramadhan? karena akan turun al Quran, jadi tidak ada makna ramadhan jika tidak menghadirkan Quran didalamnya.
Sebelum ramadhan adalah ibarat lorong waktu suci, waktu untuk membersihkan dari kemunafikan, kefasikan, kamaksiatan sebelum puasa. Betapa meruginya jika puasa berlalu rahmat tidak di dapat.


 Ust Bachtiar Natsir



Jadi mari raih kesucian jiwa sebelum ramadhan


sumber
makna dan peristiwa, 2 juni 2016.
Rumaysho.com
Muslim.or.id

Belajar Menerima Kenyataan

Ketika semuanya begitu "mbuhlah", berbicara kepada manusia sampai berbusa-busa seperti berbicara pada patung, apalagi mengharap solusi, bahkan berdoa kepada Allah pun rasanya ko lama sekali terkabul, padahal diri ini tau betul bahwasannya Allah sedang menunda atau memberi yang terbaik untuk saya.

Melalui buku ini saya diingatkan kembali bahwa tidak semua yang kita inginkan segera Allah kabulkan, tidak semua yang kita idealkan akan terjadi sesuai dengan kehendak hati.

Setelah 2 bulan nangkring manis di rak buku, akhirnya saya berniat untuk meneruskan membacanya. Dalam salah satu judulnya Terima Dan kasih, saya diingatkan kembali untuk lebih bersyukur dan belajar menerima.

Sejenak Hening




Saatnya belajar menerima, menerima kenyataan bahwa hidup sering kali tak sesuai dengan apa yang ada difikiran.


Menerima apa? menerima diri apa adanya....

menerima kondisi sesungguhnya di rumah, dilingkungan tempat tinggal, menerima sikap pasangan  yang sama sekali jauh berbeda dari apa yang kita bayangkan sebelumnya.


contoh kasus dalam buku ini

" Seseorang yang berpenghasilan Rp 1 juta dalam sebulan mau untuk sedekah, sedangkan yang berpenghasilan Rp 10jt dalam sebulan tidak mau untuk sedekah. Hal ini bisa terjadi karena yang berpenghasilan Rp 1jt memang sudah menerima dirinya apa adanya, bahwa pendapatan tiap bulannnya Rp 1 jt, sedangkan yang berpenghasilan Rp 10 juta, belum menerima  dirinya bahwa pendapatan tiap bulannya Rp 10 juga. "
Perbedaanya dalam hal kemampuan menerima diri sesuai dengan kenyataan yang terjadi. Belum tentu yang kaya raya lebih bisa menerima kenyataan.
Bagaimana caranya supaya belajar menerima?


Tiga hal yang sebaiknya kita lakukan agar menjadi kebiasaan, yaitu


Membiasakan Diri Untuk Berterima kasih

Berterima kasih atas apa yang kita dapatkan, apa pun itu, meskipun hal-hal sederhana yang kita terima. misal mengucapkan terimakasih kepada burung yang sudah berkicau merdu di pagi hari dan mentari yang menghangatkan suasana dalam rangka menyapa pagi, termasuk Berterimakasih pada hal-hal menyakitkan yang memberi kesempatan untuk menjadi lebih dewasa dan sebagainya.

Mengingat dan kalau perlu menuliskan anugerah-anugerah yang kita peroleh.

Sering Kali sebelum tidur kita banyak protes. Memprotes hal-hal terjadi yang tidak sesuai dengan keinginan. Hmmmm....daripada protes, sebaiknya kita ganti kebiasaan tersebut dengan Mengingat dan menuliskan anugerah-anugerah apa saja yang sudah kita peroleh. Mulai lah Dari hal yang sederhana. Dan ternyata banyak sekali anugerah yang kita peroleh. Bukankah masih bisa membaca tulisan ini dan masih bisa bernafas juga adalah anugerah?


Terbuka

Maksudnya adalah jujur akan situasi dan kondisi yang kita alami. Kalau memang baru sedih, ya terimalah dengan jujur bahwa dirimu baru sedih. Ya memang dibutuhkan keberanian untuk menerima. itulah cara untuk belajar menerima.
Dari kata "terima kasih" kita bersama menjadi belajar  bahwa untuk  "ngasih"  kita pun sebaiknya juga belajar untuk "menerima"


@ adjie  silarus (sejanak hening hal 141-144)


Hikmah yang bisa saya ambil setelah membaca 1 bab dalam buku ini:


Sebagai seorang muslim hendaknya kita belajar bersyukur, bersyukur, bersyukur, apapun yang Allah beri, bersabar, bersabar, dan menguatkan kesabaran dalam menerima setiap ujian dan cobaan yang Allah beri. Belajar menerima kenyataan bahwa hidup seringkali tak sesuai dengan harapan, tak sesuai dengan apa yang ada difikiran, apa yang ideal bagi saya belum tentu ideal bagi pasangan atau teman disekeliling kita.






Wallohualam....

Investasi yang dibawa mati

investasi adalah sesuatu/harta yang diupayakan manusia sebagai bekal untuk masa depan, biasanya investasi di dunia berupa properti, emas, dolar dsb.

Namun sesungguhnya semua itu tidak dibawa mati, bahkan cincin yang melekat dijari tanganpun tidak akan dibawa sampai ke akhirat.

Qs. Alhumazah 1-9

ﻭَﻳْﻞٌ ﻟِﻜُﻞِّ ﻫُﻤَﺰَﺓٍ ﻟُﻤَﺰَﺓٍ ‏( ١ ‏) ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺟَﻤَﻊَ ﻣَﺎﻻ ﻭَﻋَﺪَّﺩَﻩُ ‏( ٢ ‏) ﻳَﺤْﺴَﺐُ ﺃَﻥَّ ﻣَﺎﻟَﻪُ ﺃَﺧْﻠَﺪَﻩُ ‏( ٣ ‏) ﻛَﻼ ﻟَﻴُﻨْﺒَﺬَﻥَّ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺤُﻄَﻤَﺔِ ‏( ٤ ‏) ﻭَﻣَﺎ ﺃَﺩْﺭَﺍﻙَ ﻣَﺎ ﺍﻟْﺤُﻄَﻤَﺔُ ‏( ٥ ‏) ﻧَﺎﺭُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺍﻟْﻤُﻮﻗَﺪَﺓُ ‏( ٦ ‏) ﺍﻟَّﺘِﻲ ﺗَﻄَّﻠِﻊُ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻷﻓْﺌِﺪَﺓِ ‏( ٧ ‏) ﺇِﻧَّﻬَﺎ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ ﻣُﺆْﺻَﺪَﺓٌ ‏( ٨ ‏) ﻓِﻲ ﻋَﻤَﺪٍ ﻣُﻤَﺪَّﺩَﺓٍ ‏( ٩ ‏)

1. kecelakaanlah bagi Setiap pengumpat lagi pencela,
2. yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung,
3. Dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya,
4. sekali-kali tidak! Sesungguhnya Dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah.
5. dan tahukah kamu apa Huthamah itu?
6. (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan,
7. yang (membakar) sampai ke hati.
8. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka,
9. (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang. ka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.

(riwayatattubani.blogspot.com)

Lalu apa investasi yang abadi?

investasi yang bisa membawa pelakunya selamat di akhirat. Ada 3 investasi yang abadi dan bisa dibawa mati.

Disebutkan di dalam hadits shahih dari Abi Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ﺇِﺫَﺍ ﻣَﺎﺕَ ﺍﻹِﻧْﺴَﺎﻥُ ﺍﻧْﻘَﻄَﻊَ ﻋَﻨْﻪُ ﻋَﻤَﻠُﻪُ ﺇِﻻَّ ﻣِﻦْ ﺛَﻼَﺛَﺔٍ ﺇِﻻَّ ﻣِﻦْ ﺻَﺪَﻗَﺔٍ ﺟَﺎﺭِﻳَﺔٍ ﺃَﻭْ ﻋِﻠْﻢٍ ﻳُﻨْﺘَﻔَﻊُ ﺑِﻪِ ﺃَﻭْ ﻭَﻟَﺪٍ ﺻَﺎﻟِﺢٍ ﻳَﺪْﻋُﻮ ﻟَﻪُ

Apabila manusia meninggal dunia, terputuslah segala amalannya, kecuali dari tiga perkara: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shaleh yang mendoakannya”. [HR. Muslim, Abu Dawud dan Nasa’i]

(almanhaj.or.id)

1. sedekah jariyah.

sedekah yang jika diamalkan pahalanya akan mengalir terus. ketika pelakunya masih hidup maka akan bermanfaat. dan jika sipelaku sedekah meninggal dunia pahalanya mengalir terus karena manfaat yang dirasakan akan terus mengalir meskipun sipemberi sedekah sudah meninggal.

misal, membangun masjid, memberikan tanah waqaf untuk sekolah, untuk membuat jalan umum dsb.

2. Ilmu yang bermanfaat.

misal seorang guru yang mempraktekan ilmunya pahalanya 700x, lalu kemudian menyampaikan kembali kepada muridnya maka pahalanya mengalir terus jika murid itu kemudian mempraktekan dan menyampaikan lagi, maka pahalanya akan terus menerus mengalir hingga ke akhirat.

3. Doa Anak sholeh

Dari Abu hurairah

" jika seorang anak memintakan ampunan kedua orang tuanya, serta beristighfar untuk orang tuanya maka orang tuanya akan ditinggikan derajatnya di akhirat"

Imam Turmudzi, Imam Nasai dan Ibnu Majah meriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

ِﻥَّ ﺃَﻃْﻴَﺐَ ﻣَﺎ ﺃَﻛَﻠْﺘُﻢْ ﻣِﻦْ ﻛَﺴْﺒِﻜُﻢْ ﻭَﺇِﻥَّ ﺃَﻭْﻻَﺩَﻛُﻢْ ﻣِﻦْ ﻛَﺴْﺒِﻜُﻢْ

Sesungguhnya sebaik-baik yang kamu makan adalah yang (kamu dapatkan) dari usaha kamu, dan sesungguhnya anak-anakmu itu termasuk usaha kamu"

(almanhaj.or.id)