Kamis, 09 Juni 2016

"Setipis Itu"

Subuh Ramadhan ini, day 5

Empat shaf laki-laki, satu shaf perempuan (lebih tepatnya 5 orang, 3 anak usia SD, saya dan Kinanthi.

Rakaat pertama, "Allohuakbar" kemudian terdengar suara bunyi mulut tak tok tak tok, tiruan suara bunyi kentongan yang dipergakan dengan mulut, sepanjang rakaat pertama, "coba kamu bisa gak?" kata salah satu anak shaf laki-laki. terusss saja sepanjang sholat sampai rakaat kedua, mereka asik ngobrol dan bercerita. Karena suasana subuh memang sepi jadi pembicaraan mereka terdengar jelas ditelinga.

Kemudian saya yang memang sejak awal sudah terganggu dengan mereka, mulai jalan-jalan fikiran dikepala, ini anak siapa si? kenapa gak di bilangin sejak awal sama orang tuanya, supaya tidak ngobrol saat sholat sedang berlangsung, (sedikit gondok) trus aja fikiran jalan-jalan, sepanjang sholat sambil mendengar pembicaraan anak-anak kecil itu, saya berfikir

"ihh anak2 perempuan Sekarang tinggi-tinggi ya, saya yang setua ini berasa liliput padahal kan mereka masih bisa tumbuh terus "

berfikir lagi "ya Allah sholat apa ini, terus apa bedanya saya dengan anak-anak itu, mereka memang ngobrol terus sepanjang sholat, tapi saya juga sama kaya mereka, pikiranku gak khusyuk, meskipun ragaku disini, berniat menghadap Allah tapi fikiranku jalan terus memikirkan hal yang sama sekali gak penting...

duarrrrrrr.......malu...malu....

Astaghfirullohal adzimm, setipiss itu ternyata, begitu mudah menghakimi dan menilai orang lain padahal diri ini sama saja, sama sekali tak jauh lebih baik dari anak kecil yang memang belum masuk usia baligh.

sumber gambar

makhluqbumi.blogspot.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar