Alhamdulillah diberi kesempatan nonton acara makna dan peristiwa, meskipun gak bisa fokus karena sambil ngasuh 2 balita cantik nan shalihah
Sepenggal² yang saya dengar Alhamdulilah masih diberi kesempatan untuk meresume
Ada tipe orang tua lalai menurut ust Bendri
1. Orang tua pingsan
yaitu orang tua yang merasa jika sudah menasehati, memukul dan memarahi berarti selesai tanggung jawab mendidik anak
2. Orang tua mati
yaitu mati perasaannya, tidak peduli lagi, melailakan hak anak, jika ada hal yang membuat dirinya marah diluar, anak dijadikan pelampiasan
Keberhasilan mendidik anak diantaranya adalah dipengaruhi oleh
1. Pola asuh dimasa lalu
Pola asuh dimasa lalu sangat mempengaruhi karakter pola asuh orang tua kepada anaknya, misal orang yang biasa dengan kekerasan ketika kecil maka secara tidak langsung akan mengikuti atau menerapkan pola asuh tersebut kepada anaknya
2. Harmonisasi pasutri
Contoh seorang anak menjadi homo gay dll bisa karena melihat sosok ayah yang jahat dan sosok ibu yang selalu menjelek-jelekan ayahnya, atau sebaliknya seorang ayah yang selalu menjelek-jelekan ibunya didepan anak, hal ini sangat berpengaruh terhadap persepsi anak terhadap orang tuanya nanti.
Kenapa harmonisasi penting, karena sekali lagi berpengaruh terhadap persepsi positif anak kepada orang tuanya
Apasih persepsi positif itu?
Yaitu Sejauh mana anak menganggap orang tuanya, misal jika anak menganggap orang tuanya baik maka dia akan mencontoh tingkah dan perilaku orang tuanya.
Bagaimana persepsi positif itu bisa dibangun?
Misalnya seorang ibu yang menceritakan kepada anak betapa ayahnya yang super hero, ayah yang luar biasa. Jadi buat para ibu yg dibangun adalah persepsi positif anak, bahwa ayahnya diluar sana itu berjuang memeras keringat mencari uang untuk kita anak dan istrinya, begitu pula sang ayah yang menceritakan kepada anak betapa shalihahnya ibu, yang berjuang mengasuh dan merawat anak-anaknya. Sehingga timbul persepsi positif yang bisa dijadikan tauladhan untuk anak. Jika anak sudah memiliki persepsi positif terhadap orang tuanya maka akan lebih mudah untuk mengarahkan anak tanpa harus berteriak dan mengancam anak.
3. Menambah ilmu
Ilmu bercerita,mendongeng, ilmu mendekati anak dll
Orang tua yg beriman dan keimanannya diikuti oleh ayahnya maka akan bertambah pahalanya, orang tua sebagai perantara untuk anaknya menuju surga.
Pengalihan Pengasuhan Anak
Ketika orang tua sudah berlaku musyrik jangan taati dia, musyrik dalam hal ini diantaranya adalah tindak kejahatan, kekerasan,pemaksaan terhadap anak,tentunya menolak dalam batasan² yang allah ridloi seperti tetap berkata santun dll, dan kemudian amal kamu akan dikembalikan lg kepada allah taala.
Jika sudah terjadi hal seperti itu jika anak masih kecil,anak bisa diasuh oleh yayasan yatim piatu atau orang yang dipercaya untuk memiliki hak pengalihan pengasuhan anak.
Contoh pengalihan pengasuhan pada zaman rosululloh adalah ummu sulaim yang menitipkan anaknya Annas, langsung kepada rosululloh. Dalam masa rosululloh pendidikan menyatu antara masyarakat, rumah dan masjid.
Pola pendidikan Bukan Sterilisasi
Ketika anak lepas dari rumah yang bisa kita lakukan adalah
1. Evaluasi
Lakukan jurnal evaluasi melalui mendengar cerita anak setiap malam, misal ketika anak tiba² mendapat bahasa yang baru, kita evaluasi, misal dapat dari mana, kalo bahasa baik dipuji dan katakan bahwa yang baik itu sesuatu yang harus diulangi, kalau bahasanya kasar dinasehati dan dijadikan ibroh/pelajaran, maka kita sebagai orang tua harus memiliki dan melungkan waktu dengan anak setiap harinya.
2. Dialihkan pengasuhan kepada orang lain
Misal menitipkan kepada pesantren, kakek, nenek atau sekolah
3.ditanamkan pondasinya dulu yaitu akidah
Yang paling utama dari semua adalah ketika anak keluar dari rumah yang pertama ditanamkan adalah aqidah yang lurus.
Tegas bukan dengan kekerasan!!
Jelskan terlebih dahulu aturannya seperti ini, bukan langsung dihukum, karena menghukum mengakibatkan traumatis.
Sekali lagi ciptakan persepsi positif kepada anak bahwa kita orang tua sebagai figur yang hangat ramah dsb. Sehingga ketika anak dihukum anak tidak keluar dari koridor persepsi positif, jadi bukan traumatis yg timbul, tetapi pemahaman bahwa ketika kita tegas sedikit dan mendisiplinkam anak. Anak tidak akan keluar dari persepsi bahwa mereka (orang tuanya)itu lembut, hangat dsb.
Sumber
Makna dan peristiwa, selasa 23 februari 2016 @tv one
Foto diambil dari fb ust Bendri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar