Jumat, 22 April 2016

Tips Mengatasi Sifat Egois Pada Anak

Sifat egois bukanlah sifat yang dibawa sejak lahir.

Menurut Psikolog Sitti Evangeline Imelda s. M.Si, Psi. Psikolog klinis dari Yayasan Kita dan Buah hati , Perilaku mementingkan diinya sendiri pada anak lebih karena masih berpusatnya dunia anak pada diri sendiri, sehingga anak tampil menurut cara pandang dirinya sendiri (egosentris).

Sifat ini mulai muncul saat anak USIA 1-1,5 hingga 5tahun. Fase puncaknya pada usia 3-4 tahun. Fase ini akan dilalui setiap anak. 

 

Ada 3 faktor utama yang membentuk sifat egois dalam diri anak

 

1. Penghayatan anak terhadap lingkungan

Adanya pengalaman yang tidak menyenangkan berkaitan dengan                                   hubungan dengan orang lain, seperti kehilangan, ditinggalkan orang tua atau penolakan yang memunculkan rasa tidak nyaman. Pengalaman itu demikian melekat sehingga anak akan menjaga dirinya tidak mengalami perasaan yang sama yaitu dengan menjaga jarak sampai tidak melibatkan diri dengan orang lain. 

 

2. Pengasuhan orang tua,

Dimana lingkungan keluarga selalu melindungi dan memberikan segala hal pada anak.

 

3. Kematangan sosial. 

Anak yang tidak pernah belajar menahan diri untuk dapat diterima lingkungan akan sulit mengendalikan dirinya. Ia akan merasa benar dan terus melakukan apa yang ia inginkan. 

 

Yang Dapat Dilakukan Orang tua Adalah 

 

1. Bangun penerimaan pada diri anak.

Dengan menerima kondisi anak apa adanya, berkaitan dengan kelebihan dan kekurangan anak. Perasaan aman dan dicintai akan membuat anak merasa tidak perlu mencari perhatian dilingkungan luar. 

 

2. Berikan Penghargaan positif terhadap Usaha yang dilakukan.

Bantu anak mengevaluasi diri untuk melihat hal-hal yang perlu diperbaiki. 

 

3. Perbanyak ekspresi emosi positif 

Baik secara verbal, misalnya "wah perhatian sekali kakak terhadap adik" atau nonverbal dengan menunjukan pelukan, senyuman, daripada ekspresi negatif baik secara verbal misalnya mencela, mengkritik, menghakimi, membandingkan, maupun non verbal seperti ekspresi wajah tidak menyenangkan, membuang muka, mengabaikan, dan bahasa tubuh lainnya yang tidak menyenangkan. 

 

4. Memberikan contoh dan teladan kepada anak untuk peduli dengan orang lain.

Dorong anak untuk berbagi kepada teman dan sesama. 

 

5. Dorong anak untuk mengamati lingkungan sekitar

Tanyakan pendapat terhadap pengalaman tersebut, Bantu anak untuk membandingan situasi lingkungan yang dilihatnya dengan kondisi dirinya. Diskusikan bersama, bukan menasehati, dengan cara ini anak akan terlatih dalam mengamati situasi sosial dan kepekaan terhadap orang lain akan berkembang dengan baik

 

6. Berikan tanggung jawab terhadap anak

Sehingga anak dapat belajar untuk melaksanakan tugasnya dan memahami konsekuensi tindakannya bagi dirinya sendiri maupun orang lain. pembagian tugas disesuaikan dengan usia anak dan basil diskusi seluruh anggota keluarga

 

sumber

majalah ummi spesial edisi juli-agustus 2010


Tips Mengatasi Sifat EgoIs Pada anak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar