Aku Suka Dipanggil "nduk"

Hampir 5 tahun saya tinggal dibandung, tapi saya dan suami ini orang jawa tulen, bahkan dikantor suamipun banyak banget orang jawanya, jadi kalo denger pembicaraan mereka bukan lagi kaya dibandung, tapi serasa kaya dipasar klewer hee becanda 😜

kebetulannya lagi saya ini tinggal disebuah komplek perumahan. Namanya si cluster malaka tapi sebagian besar penduduknya itu orang jawa meddokk (ciee udah kaya sensus penduduk), saking banyaknya orang jawa, ini komplek kayanya lebih cocok dikasih nama cluster jawa, maunya 😁, Udah pasti saya dan suami itu kalo dirumah ngomongnya ya bahasa jawa, meskipun kalau sama anak masih ngomong bahasa indonesia (indonesia aksen jawa he😁)

Singkat cerita suami saya ini kalo manggil saya itu nduk, nduk itu adalah panggilan kesayangan dalam bahasa jawa, biasanya dipake oleh orang tua untuk memanggil anak perempuannya, belakangan panggilan nduk ini meluas arti dari kakak kepada adiknya, pak lik kepada ponakannya, atau bahkan dari seorang laki-laki kepada pasangannya.

Nah meskipun panggilan nduk itu gak cuma ditujukan untukku, bahkan didalam rumah kalau suami panggil nduk itu, kita bisa nengok dan jawab beramai-ramai 😁, secara kedua anak kami itu perempuan semua 😃, tapi tetap saja kalau dipanggil nduk itu saya merasa diayomi, dilindungi, dimanjakan, seperti kakak yang menyayangi adiknya, seperti orang tua yang mengayomi anaknya, wis pokoknya kalau disuruh apa-apa bawaannya nurut aja seperti disuruh sama mas (kakak laki²), atau sama orang tua hehehe

Bagiku panggilan nduk adalah sebuah kata istimewa, "ada apa nduk?" kata ini berarti seperti  "sini cerita yang banyak aku mu dengerin semua keluh kesahmu, memelukmu, melindungimu dan mengelus rambutmu" he lebay.com 😃

Jadi meskipun nanti saya udah nenek², saya tetap gak akan nolak kalau dipanggil nduk sama suami hehe mesra to 😁