Minggu, 13 Maret 2016

Kapan Bisa Ku Membalas Jasamu Bu?

Aku merantau ke bandung hampir 5tahun ini mengikuti suami dinas, artinya aku harus jauh dari ibuku. Tetapi selama ini ibuku selalu menelfonku, setiap hari ada sajaa yang kita bicarakan tak pernah ada habisnya, dari mulai masalah anaknya, pekerjaannya sebagai guru, sampai ngomongin masalah tetek bengek yang sebenarnya gak penting.

Tapi mengobrol dengan Ibu seperti mengobrol dengan teman yang lama tak bertemu, heboh dan asyik, ada aja yang dibicarakan dan selalu seru. Bahkan saat istirahat sekolah saat jeda mengajar terkadang ibuku asyik ngerumpi denganku meskipun hanya lewat telefon.

Sudah lima hari ini ibuku tak menelefonku tumben...batinku, biasanya setiap hari menelfon bahkan terkadang seperti minum obat sehari 3x. Ku WA adiku, "mama sehatkah? Tumben berapa hari gak telefon?" Sehat mbak kata adiku.

Pagi ini kucoba telefon ibuku, ternyata kata ibuku beberapa hari ini hpku susah dihubungi entah kenapa mungkin karena signal yang kurang bersahabat. Baru 1menit menelefon seperti biasa ibuku menyuruhku menutup telfon, "biar mama aja yang telfon, nanti pulsamu habis katanya"  selalu begitu bahkan hanya sekedar menelfon duluan aja gak boleh, (sampai tulisan ini kuketik air mataku tak berhenti mengalir, terharu sebegitu besarnyakah cinta seorang Ibu?).

Sering kuyakinkan ibuku bahwa aku mampu ma kalau hanya sekedar membeli pulsa untuk menelfon mama, meskipun hidup aku gak mewah tapi insyaAllah kehidupanku cukup mapan diperantauan ini, hidup secara sederhana tentunya, dan ibuku juga tau persis itu. Tapi entah mengapa ibuku tetap gak mau merepotkan anaknya bahkan hanya sekedar urusan pulsa saja. Setiap saya mau mudik juga kutanya mama pengin dibawain oleh-oleh apa? Jawabnya nggak mama gak pengin apa-apa yang penting kamu selamat aja sampai rumah, jangan lupa bawa minyak, ini itu Perlengkapan anak-anakmu, pelan-pelan aja bawa mobilnya kalau ngantuk berenti bla...bla..bla. Bahkan suatu ketika pernah aku membelikan tas untuk mama, mama tanya  "berapa harga tasnya? Nanti mama ganti" gak ma aku pengin ngasih.

Setiap liburan sekolah tiba, ibuku dan abahku mengunjungi kami dibandung, biasanya aku mengajaknya jalan-jalan mengelilingi bandung, ingin rasanya aku mentraktir hanya sekedar makan diluar, tapi ketika selesai makan seperti biasa, ibuku tak pernah membolehkanku membayar makanannya, "biar mama aja yang bayar katanya". Ya Rabb lalu kapann aku bisa membalasmu ibuku?? Bahkan sekedar hal-hal yang kecil itu aja aku gak pernah bisa.
Bukankah tawaf menggendongmu mengelilingi kabah pun tak cukup untuk membalas budimu?

Y Robb izinkan hamba untuk membuat ibuku tersenyum sampai akhir hayatnya, meskipun aku tak pernah bisa membalas jasanya, izinkan hamba untuk tak pernah membuatnya susah, membuatnya menangis, izinkan ibuku memiliki umur yang panjang, umur yang barokah supaya bisa melihat kami anak, cucunya berhasil dan bermanfaat bagi orang banyak, karena itulah satu-satunya keinginan ibuku, " melihat anak cucunya berhasil dan bermanfaat untuk banyak orang"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar