ting tong, kring krong... suara sms dan bunyi telepon berdering. "aku mau minjem uang ada ga buat ini"... SMS lagi ting tong berapa bulan kemudian aku pinjem uang ada ga buat itu, ting tong lagi aku kirimin pulsa dong bisa gak??
Awal-awal biasa tapi lama-lama gondok juga, lah wong dia juga secara pekerjaan yo mapan, kehidupan anak-anak nya lebih tinggi gayanya dari pada anak-anaku, bisa beli susu mahal, sekolah ditempat yang mahal, baju bermerk, dan gaya hidup lain, disini yang dipinjemin mesti ekstra ngirit gimana caranya supaya uang gaji ini cukup untuk kebutuhan sebulan, dibagi sono dibagi sini, ko yo saenake dewe (gumamku dalam hati) dan aku yo belom pernah danger dia itu bayar utang, malah terakhir maki-maki dan ngatai-ngatain "gualake"
Aku yo g mau tau gajinya berapa, buat apa aja lah wong bukan urusan saya, tapi kenapa ya masih ngeluhh wae, menggerutu terus, dan sekali lagi bukan urusan saya, mau gayanya gimana, monggo aja asal kalau uangnya gak cukup jangan terus mengeluh atawa ngresula sama yang disini, kalau gak dikasih atau gak sreg sama keinginan nya trus dimaree yang dimaki-maki (lucu bin ajaib) 😱
pake acara ngomong Wong sugih iki berhak menghina yang miskin, weleh weleh, lah yang lagi menghina ki sopo mbak yuu? kapan menghinanya? tulis tanggal, jam dan waktunya😸
terus miskinnya itu penilaiannya diliat dari sudut pandang sebelah mana? jelas-jelas hidup sampeyan lebih nggaya, anak-anak sampeyan lebih makmur. kurasa sebuah pernyataan ini bersumber dari kedengkian😜
wis ah gak mau ghibah, gak mau curhat-curhat sing aneh-aneh tar panjang buntutnya, seru lagi ceritanya. kebetulan barusan denger ceramah pak ustad yang mukanya bikin atiku ayemm, bikin aku yang suka sering marah, jadi belajar meredam emosi, ustad yang suka ngingetin saya buat berbakti sama suami, sayang sama anak-anak, dan yang ngingetin saya supaya pinter mendidik anak
kata pa ustad ibu-ibu tu mesti pinter-pinter ngatur uang kalau mau jadi menteri keuangan keluarga.
"istri adalah menteri keuangan keluarga"
sejauh mana si istri mampu untuk mengelola/mengendalikan keuangan, maka serahkan semua pengelolaan keuangan pada istri
jika hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup insyaAllah gaji kecil pun cukup, yang selalu membuat hutang dan kurangnya penghasilan adalah mahalnya memenuhi gaya hidup
pengeluaran menjadi besar & banyak itu karena memenuhi keinginan, bukan kebutuhan
bacalah bismillah setiap akan berbelanja, membeli sayur, membeli makan, membeli kebutuhan apapun untuk keluarga supaya terhindar dari rayuan setan. terutama jika akan masuk ke dalam pasar
@makna dan peristiwa
Aidil Akbar (pakar perencanaan keuangan keluarga)
ust bacthiar natsir
self reminder.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar